Sebagai pecinta lingkungan dan orang yang gemar jalan-jalan, saya sering berpikir apakah hobi saya tersebut berdampak buruk terhadap lingkungan. Suka pindah-pindah hotel dan malas naik transportasi umum adalah beberapa tabiat buruk yang sering saya lakukan ketika traveling. Untungnya sekarang saya sudah berusaha sebisa mungkin untuk mengurangi dampak buruk dari hobi traveling tersebut. Di bawah ini ada beberapa tips untuk traveling ramah lingkungan.
-
Membawa barang-barang reusable. Saya sering prihatin ketika traveling, karena begitu sampai di tempat yang ingin dikunjungi banyak sampah bertebaran. Apalagi kalau tempatnya cantik banget. Untuk mengurangi sampah bisa dilakukan dengan banyak cara. Contohnya seperti dengan selalu membawa toiletries menggunakan botol2 yang bisa diisi ulang, membawa sedotan metal, membawa botol minum & cari tempat refill serta membawa tas belanja sendiri.
-
Kurangi pemakaian kertas dengan menggunakan e-ticket.
-
Kembalikan pamflet, brosur atau peta di rak setelah selesai menggunakan. Kalau saya biasanya hanya melihat2 brosur attraction list di tempat lalu saya foto dengan handphone. Kemudian saya kembalikan brosur ke tempatnya.
-
Pilihlah green hotel. Biasanya hotel yang berkonsep eco-friendly dibangun dengan tetap menjaga alam sekitarnya. Dalam manajemennya juga sebisa mungkin mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan untuk lingkungan . Sekarang di Indonesia sudah banyak juga yang menerapkan konsep ini.
-
Hemat energi ketika di hotel. Meskipun tinggal di hotel & kita sudah bayar mahal untuk itu, kita harus tetap bersikap sewajarnya. Jangan lantas tidak mematikan lampu/AC/ TV ketika ditinggal keluar, meminta handuk/seprei/keset baru setiap hari meskipun belum kotor, atau membuang-buang air di kamar mandi. Selain itu jika kamar masih bersih, pasanglah tanda “Do Not Disturb” agar tidak perlu dibersihkan cleaning service.
-
Jalan kaki, naik sepeda, atau naik transportasi umum ketika sampai di tempat tujuan. Selain sehat dan menghemat biaya, juga membantu mengurangi emisi CO2
-
Belilah souvenir buatan warga lokal, jangan barang import. Selain mendukung warga lokal, barang2 import juga menyumbang CO2 karena harus didatangkan dari tempat yang jauh.
Semoga tipsnya bisa berguna dan yang mau menambahkan tips silakan tulis di kolom komentar.
Salam, Joana
mbak kontak ig ada? mau tanya soal tinggal di jerman
Gak punya ig saya, bisa lewat kolom komen atau contact form..
wah setuju banget kalau udah selesai pakai, sebainya kembalikan pamflet, brosur atau peta di rak.