Setelah selesai urusan di KL, aku dan temanku pergi ke Melaka. Kami naik bus dari Terminal Bersepadu Selatan ke Melaka Sentral, harganya 10 MYR per orang dan jarak tempuhnya hampir 2 jam. Untuk jadwal dan pemesanan tiket bus secara online bisa dilihat di 12go.asia atau lewat form ini.
Sesampai di Melaka Sentral kami naik bus no 17 yang menuju ke pusat kota. Kami duduk menunggu bus lebih dari 1,5 jam. Padahal aku pinginnya mampir ke supermarket TESCO di dekat situ tapi karena busnya tidak ada jadwal jadi terpaksa duduk di terminal bus saja. Sampai akhirnya bus datang dan segera dijejali penumpang yang sudah lama menunggu. Harga bus ke pusat kota cuma 2 MYR per orang. Sesampai di pusat kota kami naik taxi yang tidak berargo ke hotel Sunshine Inn 12 MYR. Karena banyak taxi di sana memang tidak ada argonya jadi mesti pandai menawar. Btw, hotel yang kami inapi bersih dan murah, cuma agak jauh dari pusat kota kira-kira 30 menit jalan kaki.
Setelah meletakkan barang di hotel, kami segera pergi keluar makan siang. Kami pergi ke Elements Mall yang terletak dekat situ, tetapi begitu kami masuk mall dan jalan sedikit ke dalam sudah kelihatan kalo mall nya masih banyak yang kosong, jadi kami keluar lagi. Katanya si supir taxi yang antar kami ke hotel mallnya masih baru.
Demi menghemat ongkos taxi, jadi kami memutuskan jalan kaki ke pusat kota, menurut Google Maps 2,2km. Sepanjang jalan yang aku sadari hampir di setiap ruko pasti ada lorong tangganya yang kalau malam seram banget karena ga ada lampunya apalagi jika rukonya sudah tua. Terus juga banyak bangunan ruko yang kosong.
Hampir sampai di pusat kota kami melewati Dataran Pahlawan Megamall jadi kami masuk saja dan mencari makan sambil beristirahat. Lumayan kami nemu restoran yang murah, untuk harga nasi goreng dan bihun gorengnya masing-masing 7.9 MYR. Dari situ kami jalan ke A Famosa, yang merupakan bekas benteng Portugis, tetapi sekarang tinggal gate nya saja. Habis foto-foto kami naik ke bukit St Paul, sekitar 5-10 menit dengan tangga. Sampai diatas menunggu pemandangan cantik ke arah kota dan ada reruntuhan gereja St Paul, didalamnya ada batu-batu nisan dalam bahasa Belanda. Dari reruntuhan gereja kami jalan turun, melewati makam orang Belanda, dan sampai di kawasan bangunan merah Melaka (Stadthuys). Meskipun bangunan peninggalan Belanda ini sudah berdiri sejak lama tetapi sampai sekarang masih tetap terawat bagus.
Di kawasan ini juga jadi tempat mangkal becak yang dihiasi pernak pernik, mulai dari Hello Kitty, Pokemon, dsb. Selain itu di kawasan ini juga banyak kiosk yang menjual souvenir. Puas foto, kami meneruskan perjalanan kearah Jonker Street. Waktu sampai kesana Jonker Street tidak terlalu ramai, mungkin karena kami datang di hari Selasa kali ya. Karena kakiku sudah teramat sangat capek jaadi kami memutuskan jalan balik ke arah hotel. Meskipun sangat capek tapi aku senang sudah bisa melihat salah satu UNESCO World Heritage Site.
Salam, Joana